Tuesday 11 March 2014

membangun dengan baja #2


lanjutan dari membangun dengan baja #1

jasa untuk aplikator baja ato tukang las baja dihitung juga berdasarkan berat baja sesuai perencanaan. setelah beli baja ditoko besi, baja2 ini dikirim terlebih dahulu ke bengkel pak aep, tukang las kami untuk dipotong dan disiapkan dudukan baut2nya. kemarin kami mendapatkan harga IDR 3500 per kg, sehingga total jasa yang dibayarkan sekitar 9 jutaan.

untuk pondasi, rumah dua pohon menggunakan sistem pondasi setempat sedalam 80 senti dengan material batu kali. baja sisi halaman duduk di level 0.0 sedangkan baja sisi dinding tetangga duduk di level 1.0 m. hal ini dilakukan untuk mengejar kemiringan atap di lantai 2 nanti. di indonesia atap yang paling efisien memang atap miring (semakin tajam kemiringan semakin baik). udah agak kapok juga pake atap dengan kemiringan landai dan beberapa atap datar di rumah dua pohon tahap pertama karena banyak spot yang rawan bocor padahal kami juga sudah melapisi rangka atap dengan aluminium foil.


pekerjaan selanjutnya setelah menginstal baja adalah menginstal bondek. bondek adalah lapisan seperti spandek (atau seng) namun lebih kuat yang digunakan untuk landasan pengecoran bersama besi wiremesh. bondek ini berfungsi sebagai pengganti triplek atau bekisting (cetakan) bawah dalam pengecoran plat lantai. dengan menggunakan bondek, beton cor dapat dihemat sekitar 15-20% jika dibanding dengan pengerjaan konvensional. selain menghemat beton, papan bekisting, penggunaan bondek juga bisa menghemat penggunaan balok kayu yang digunakan untuk penyangga pengecoran apalagi bondek ini bisa langsung digunakan sebagai plafon. tentu saja setelah dicat supaya lebih berwarna sekaligus melindungi lapisan besinya.

pekerjaan berikutnya adalah menutup dinding yang berbatasan dengan tetangga. jangan lupa siapkan stek2 besi yang dilas dibaja untuk pegangan batu batanya. kelihatan kan bekas dinding yang sudah diplester itu adalah bekas dinding pagar. padahal tadinya kami ingin dinding bata ini diekspos tapi ngupasin dinding bawahnya lagi kayaknya kok niat banget yah. mau diplester semua nantinya kok juga sayang soalnya dilantai 2 kami ingin menggunakan bata ringan sehingga tekstur bata warna yang warnanya orens ini gak bisa didapet diatas. sementara sih pengerjaannya dibikin rapi ajah siapa tau sambil jalan nanti ada ide baru.

pengecoran lantai 2 sendiri belum bisa dilakukan soalnya tukang2 mr. B masih sibuk ngerjain pesenan furniture di workshop kecil kami. emang sih perkerjaan pembangunan ini gak ditarget tapi tetep yah liat beginian setiap hari bikin gak sabar pengen cepet2 jadi.


4 comments:

ega said...

yaheee..
tnyata kamu pindah rumahhh..selametannya manaaaa hihihi

btw, smga cepet jadiii kamar barunyaaa...supaya copot spiralnya segera terlaksana huahahahah

yudhi puspa tia said...

iyah egah hahaha selametannya ntar nyusul di pak kumis aja yah

aww makasih iyah nih udah ada yg minta supaya spiralnya cepet2 dicopot hihi

titiw said...

Loh loh ini pindah toch? Aku pikir cuman rumahnya digedein aja kaak. Pindah ke daerah mana..?

yudhi puspa tia said...

engga darling, aku gak pindah cuma ngegedein rumahnya aja, aku nangkep maksutnya mega pindah rumah itu pindah blog, eh apa salah yak? ahahah