sebelum ketinggalan lagi bulan ini >_<
- biyyu -
hmm.. mau cerita apa ya. oh iya mulai bulan ini biyyu dikenalkan sama ayahnya permainan di komputer. jadi mungkin kami sudah menyerah ya, apa mau dikata ini anak emang lebih suka maenan di gadget daripada maenan sepeda. berangkat dari kekawatiran akan mata biyyu bakalan lebih cepat rusak karena interaksi sm layar hp yang yang relatif kecil, akhirnya sama ayahnya diajak main bareng game jurrasic apa gitu (iyah ibu buta game dan ga tau nama gamenya T_T, yaudahlah ayo serahin bagian permainan ke ayah aja). sebelum diijinkan main, tentu saja biyyu sudah melakukan sederet peraturan dan negosiasi sama ibu. walopun pertama kali saya agak kawatir tapi akhirnya saya lebih memilih percaya sama biyyu (dan ayahnya). nyatanya mereka bisa mengatur waktu dan biyyu terlihat lebih bisa bekerjasama. terus sekarang cita2nya mau jadi pembuat game atau kerja yang berhubungan dengan game. oh baiklah nak :))
- banyu -
sejak berumur setaunan saya makin sadar ini bayik, bukan mukanya doang tapi sifatnya mirip sekali sama... bapanya. -_-". ya namanya juga anaknya kali ya. kebalikan biyyu yang sangat ramah, murah, dan fleksibel, banyu justru sangat galak (mukanya), mahal (apalagi klo lagi nangis, susah ngedieminnya) dan amat gak fleksibel sama yang namanya orang baru apalagi lingkungan baru. makin kerasa karena ketika kami sedang main2 kerumah orang, apalagi klo banyak dan pada ketawa kenceng2 banyu langsung kejer n maunya langsung keluar. dia lebih memilih tempat yang sepi dan tenang. like whooo??? yeah... seperti mister kumis. :))
oiya bulan ini banyu juga sudah berani jalan sendiri. benar2 jalan tanpa minta pegangan tangan seperti sebelumnya. terus banyu juga udah bisa megang pinsil dengan benar dan bisa mencoret2 kertas. cukup takjub sih apalagi ketika banyu melihat saya melukis dengan kuas dan cat air, dia ikut nyelupin pinsilnya ke palet cat saya terus di oret2 lagi kertasnya. duh banyu, waktu itu ibu ngakak ga brenti2.
oiya bulan ini banyu juga sudah berani jalan sendiri. benar2 jalan tanpa minta pegangan tangan seperti sebelumnya. terus banyu juga udah bisa megang pinsil dengan benar dan bisa mencoret2 kertas. cukup takjub sih apalagi ketika banyu melihat saya melukis dengan kuas dan cat air, dia ikut nyelupin pinsilnya ke palet cat saya terus di oret2 lagi kertasnya. duh banyu, waktu itu ibu ngakak ga brenti2.