Friday 3 March 2017

tentang : ke dalam hutan


Sejak kecil, saya memiliki minat kepada seni dan budaya. Dulu daripada nemenin si papah maen teater di ancol, saya lebih suka nongkrongin pelukis2 di pasar seni. Buat saya mereka itu keren sekali. Saya juga betah membaca novel dan karya sastra indonesia, karena saya selalu penasaran bagaimana cara orang-orang terdahulu hidup. Mungkin itu juga sebabnya saya suka sekali dg barang2 jaman dulu ya.

Saya sendiri gak pernah sekolah seni. Eh mungkin satu2nya sekolah seni yg pernah saya jalani ya kuliah di jurusan arsitektur. Buat saya seni itu universal dan sederhana. Ketika kamu mengagumi keindahan sekuntum bunga, dahsyatnya fenomena alam bahkan cantiknya seorang perempuan, kamu sedang mengagumi karya seni dari sang pencipta, Tuhan YME, desainer terhebat di semesta ini. Seni adalah mengolah rasa, menyentuh pengalaman, yang kemudian menghadirkan ekspresi khusus yang tiap orang bisa berbeda perasaannya. Itulah seninya. :)



Merintis dan menghidupkan studio rumahduapohon sudah menjadi cita2 lama saya setelah pembangunan secara fisik yah bisa dibilang selesai. Bagaimana caranya? saya juga tidak tau secara pasti. Kata orang mulailah dengan melakukan apa yg lebih mudah dan kamu cintai terlebih dahulu, dan saya memulainya dg melukis. Loh kenapa gak buka jasa desain rumah? buka kok, karena saya (dan mr. kumis) juga suka mendesain ruang, tapi desain ruang memiliki skala yang besar sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Saya butuh sesuatu yg lebih sederhana. Yang bisa saya kerjakan cepat dan tanpa approval dari klien. 

Anw, ketika memutuskan untuk melukis, pertanyaan melukis apa terus berputar di pikiran saya sampai kemudian saya teringat suatu tempat yang saya kagumi kecantikan dan kemisteriusannya sedari dulu. Hutan. 

Membangun perasaan dan pengalaman menjelajahi hutan kemudian menuangkannya melalui media kertas dan kemudian kain adalah sesuatu yang baru buat saya. Belum sempurna tapi saya senang, saya sudah memulainya. Itulah mengapa saya bilang koleksi pertama ini sungguh terasa spesial di hati dan saya ingin membaginya dengan kamu. Do i sound cheesy? Lebay gak sih? Ahahhaa maaf yah abis kata orang juga sesuatu yang pertama emang selalu membekas dihati. (lah kata orang melulu :D)

Sekarang rumahduapohon sudah seperti anak saya yang ketiga. Masih banyak yang harus saya benahi dan perbaiki, tapi bismillah pelan2 dan satu-satu yah karena saya masih serabutan mengerjakan semuanya seorang diri. Seperti anak, saya pun ingin membesarkan dia dengan penuh cinta dan inspirasi. *dudududuh kalo lagi serius ternyata aku bisa juga pake bahasa2 geli xixi. Ohiya memulai bisnis secara serius adalah sesuatu yang baru juga buat saya. I don't know nothing about managing business, tapi yaudin nekad aja, kan katanya mesti nyemplung biar belajar dari pengalaman kan. Karena baru, harapan saya gak muluk2, semoga semangat saya terus membara gak anget2 tai ayam, karya saya bisa diterima, bisa lebih bervariasi itemnya. Last but not least, kerjaan kantor plis bersahabatlah karena saya cuma bisa menduakan kamu bukan waktu sama anak2. Btw maksutnya kerjaan kantor loadnya standar ajalah jgn banyak2 jd saya bisa pulang tenggo dan bisa ngerjain kerjaan ini setelah ngelonin anak2. 

Akhir kata, "What you have done in love is done well" - Vincent Van Gogh. 

Semoga! 



oh satu lagi,

when you support a small business, you support a dream :)

support me here :
Instagram Rumah Dua Pohon
Facebook Rumah Dua Pohon
Page Rumah Dua Pohon


Terimakasih!

xo