kalo punya tanah ukuran 3x15m dan GSBnya 0, saigon house ini mungkin jadi referensi saya untuk mendesain. jangan mengharap hamparan rumput yang luas, jangan pula berharap ruang yang lapang. berharaplah pada romantika lorong, dimana tetes air hujan dan sinar matahari masuk melalui celah2 sempit.
saya harus mengakui yang pertama kali membuat saya tertarik dengan proyek ini tentu saja karena penggunaan material bekasnya, selain karena pengolahan ruang yang dibuat oleh arsiteknya sangat unik. maybe this saigon house not every one's cup of tea, but i love the idea in many ways. saya selalu suka dengan desain yang organik. desain yang mengangkat keselarasan antara bangunan dengan lingkungan sekitar. bisa dilihat pada sketsa yang dibuat oleh arsiteknya, dalam area 45 meter persegi dia mengharapkan suatu kegiatan bermasyarakat yang lengkap. tidak ketinggalan dengan hijauan. arsiteknya memang mendedikasikan bangunan ini untuk kota saigon beserta denyut kehidupan dalam lorong2nya. walopun terbatas dengan luasan dan material, buat saya proyek ini mewah dalam ide.
untuk penggunaan personal, mungkin desain ini kurang cocok untuk rumah tinggal dengan anak kecil, tapi desain ini bisa diolah untuk kantor studio atau gabungan antara kantor studio diatas dengan restoran dibawah. jadi inget obrolan tengah malam sama si suami tentang evolusi desain arsitektur suatu bangunan. gimana tuan kumis? haruskah kita hunting tanah lagi? ;p
*pictures via archdaily and a21studio
*pictures via archdaily and a21studio