Thursday 21 April 2016

thursday's inspiration : pom bensin yang menjadi oase


kata orang menemukan tanah dan rumah juga jodoh2an kan? di artikel ini saya jatuh cinta dengan cara Juerg Judin menemukan oase ditengah kota Berlin yang menjadi rumah tinggal sekaligus galeri seni pribadinya. sebelum dibeli oleh pak Juerg, bangunan yang semula berfungsi sebagai pom bensin dari tahun 1952-1985 ini sempat bertahun-tahun gak laku walopun sudah ada plang "Dijual". butuh waktu 13 tahun untuk pak Juerg sebelum akhirnya memutuskan membeli bekas pom bensin ini dan menyulapnya menjadi rumah tinggal dan galeri seni.

sesuatu yang paling saya sukai dari project ini adalah pak Juerg tidak langsung meratakan bekas pom bensin ini dengan tanah untuk dan membangun bangunan yang sesuai keinginannya tetapi malah mempreserve bangunan pom bensin ini seperti sediakala. menurutnya bentuknya mewakili suatu periode arsitektur yang spesifik di Berlin. jangan heran mengapa mata dan sensenya sangat sensitif dan terlatih karena profesi doi sehari-harinya adalah seorang gallerist dan pekerja seni.


hal lain yang membuat saya makin tertarik adalah project ini mengingatkan saya tentang tugas akhir (skripsi) waktu kuliah. kebetulan saya mengambil tema konservasi dan salah satu output desainnya adalah mempreserve bangunan lama dengan memberikan fungsi baru dan menambah bangunan baru untuk mendukung fungsi baru tersebut. tau sendiri kan di indonesia banyak sekali bangunan2 kolonial yang terlantar, tanpa fungsi padahal arsitekturnya sangat cantik dan material yang sangat kuat (terbukti puluhan tahun masih kokoh berdiri). sayang banget kalo cuma dijadikan rumah hantu atau rumah kelelawar tanpa fungsi yang jelas, hix...

ah anw, pak Juerg pun menambah satu bangunan baru untuk menunjang fungsi rumah tinggal dan galeri seninya. tentu saja bangunan baru ini sama cantiknya namun tidak berdandan melebihi kecantikan bangunan lamanya. saya suka sekali sama semuaaaa yang ada disini. furniturnya yang simpel tapi artistik, ruangannya yang kaya cahaya, karya2 seni yang tergantung di dindingnya, taman liarnya, bahkan yang paling bikin sirik adalah dapurnya yang besar tempat pak Juerg melakukan hobinya, memasak dan mengundang teman2nya makan bersama.


art, garden, light, and cooking are definitely my area of interests. that's why i super love his home :') well lucky you pak Juerg, you have your own herbs and your own eggs, what a quality of life!


*read his full interview with freunde von freunden HERE 
*all images are from freunde von freunden

2 comments:

titiw said...

Duh cakep bgtt.. mana gak diratain tanah dan malah dibikin kereeen.. Cita2 pen punya rumah simpel ga banyak barang tapiiii sayang buang2in barang. Bahahaha belik rumahnya dlu aja kali sisss

yudhi puspa tia said...

emang sisss, urusan rumah itu ra uwis2 etapi menyenangkan karena banyak emosi terlibat didalemnya, ayo semangat moy (n papoynya ryan) bikin rumah yang hangat buat keluarga :D