waktu masih kuliah saya pernah kerja magang disebuah biro arsitek yang background pendidikan principalnya bukan arsitek, melainkan insinyur sipil. tapi karya2nya jangan ditanya, ciamik! mungkin kapan2 saya bahas salah satu karyanya disini.
sebenernya menjadi arsitek memang tidak selalu dimulai dari jenjang pendidikan desain bangunan, karena arsitektur pun tidak selalu soal bangunan, tapi juga soal 'rasa'. semakin kita bisa 'merasa', semakin kita peka pada umumnya desain kita akan semakin baik. apalagi kalo kamu punya natural talent di bidang ini, jadi deh! Pak P, bos tempat saya magang dulu, memiliki rasa, juga kreativitas yang ditunjang dengan pengetahuan material juga struktur yang lengkap sehingga karyanya selalu terasa dan terlihat baik.
anw, kenapa tiba2 saya bicara tentang natural talent, adalah karena saya sedang suka sekali desain bangunan2 sekeping retreat yang rata2 didesain oleh ng seksan. seorang arsitek lanskap yang memiliki biro arsitektur. tidak heran karyanya memiliki ciri khas konektivitas yang sangat baik antara ruang dalam dan ruang luar, material bangunan yang unfinished, eksotis, rustic namun well-designed, juga taman dan hijauan yang rimbun. penasaran deh sama pohon yang batangnya ceking2 yang perletakannya diantara perkerasan kolam. aposeh itu namanya lidiii? egaaa? *senggol arsitek lanskap beneran
saya sedang browsing mencari inspirasi untuk taman dan rumah (always!), ketika nyangkut disebuah gambar yang setelah saya telusuri berasal dari sebuah home stay bernama sekeping tenggiri. semakin saya ngulik desainnya semakin saya jatuh cinta! sayang tidak ada keterangan denahnya namun dengan hanya lihat fotonya sukses bikin saya pengen coba banget nginep disini. walopun setelah dibaca2 lagi, masalah privatisasi cukup jd issue disini. sebenernya gak heran karena desainnya sendiri seperti rumah tinggal lengkap dengan kamar2 dan area living (bahkan pada awalnya saya mengira ini benar2 sebuah rumah tinggal), namun konsep homestay dan rumah tinggal tetaplah berbeda. karena apabila kita menjadi tamu disini, kita tidak bisa mengontrol siapakah tamu lain yang ada disebelah kamar kita. apakah segerombolan orang yang sibuk pesta sambil ngobrol dengan suara keras, ato pasangan yang sedang sibuk melakukan foto prewedd, ato orang2 yang memang ingin menikmati sekeping ini. paling enak memang kita mesti ngebooking semua kamarnya untuk sekeluarga besar ato segerombolan teman, jadi udah pasti seru. konsep homestay kayak gini juga kurang cocok buat yang liburan sama bayi ato anak kecil karena ga punya room service ataupun restaurant. pun letaknya yang terletak di kompleks perumahan agak jauh dari keramaian (meskipun katanya ada ditengah kota KL), jadi mungkin ntar ajalah kesininya kalo anak2 udah pada gede kali yah mister kumis. #kode
sekeping tenggiri ini bener2 tipikal karya kesukaan saya deh. unfinished, rustic, dan hijau. keren lah, cuma kurang sedikit sentuhan barang bekasnya. trus ya liat2 karya ini saya jadi inget dulu setelah lulus kuliah sempet pengen lanjutin sekolah lanskap. meskipun sekarang sekolah lagi kayaknya jadi prioritas paling terakhir kali karena tentu saja saya lebih ingin ngutamain sekolah anak2 dulu. hmm... ato berguru aja ya sama mommy egah ato eneng lidi, hihihi.
all pics are from sekeping.com
2 comments:
akkk suka jugaaa
tolonggg pliss lokasi n nama project disharee...aku kan jadi kepoooo
itu nampaknya pohon kayu putih, daaan emang suka bgtt ama ini pohon, apsti jadi pohon utk point of interest gituuu....aaaaaa *losing control*
haha itu lokasi udah dishare diatas, langsung ceklik linknya gah, dan gak mungkin gak ngiler pengen coba nginep disini walopun ya itu kalo bw anak2 mesti pikir2 dulu hehe
*langsung gugling pohon kayu putih*
Post a Comment