Life is not complicated. We are complicated. When we stop doing the wrong things and start doing the right things, life is simple.
mertua saya tipe orang jawa yang sederhana. cendrung tidak punya keinginan yang tinggi atau aneh2 semacam mengelilingi dunia, misalnya. dari kacamata saya yang orang luar, keliatannya mama bapak adalah tipe orang yang pasrah, mengalir dan hanya menjalani saja apa yang ada. hidup pas2an sebagai PNS tapi saya tau dan saya yakin mereka bahagia. berdampingan sampai tua, berhasil mendidik anak2nya mandiri, juga tau diri.
sementara saya dibesarkan oleh papah saya yang tipenya bekerja keras dengan target. punya mimpi ini itu dan keinginan yang banyak juga ulet (keket kalii). sayangnya papah saya kurang beruntung dengan 'relationship'. dua kali gagal dalam membina rumah tangga dan ditimpa berbagai masalah lainnya. untungnya dia termasuk tipe orang yang santai bukan perfeksionis sehingga selalu bisa melihat sisi2 positif dari suatu masalah. hidup keras sedari kecil membuat dia cukup mampu mengendalikan kadar stressnya, mungkin itu jugalah yang membuat dia tetap sehat sampai sekarang.
saya? tentu saja saya mirip si papah, bedanya saya ribed, serampangan, gak sabar dan kawatiran. saya beruntung sekali menikah dengan mister kumis yang kepribadian sedikit banyak mirip keluarganya. iya kami punya mimpi tapi saya kawatir bagaimana mencapainya, bagaimana menjalaninya, belum kekawatiran dan keragu2an lainnya. disitu kadang saya merasa... lelah. sampai kemudian saya membaca beberapa artikel tentang simple living movement, salah satunya disini. tiba2 saya merasa kenal dengan gaya hidup seperti ini, iya seperti gaya hidup mama dan bapa mertua saya.
hidup dengan lebih sedikit barang2 (hanya yang benar2 suka dan berfungsi), tidak pernah jajan makanan luar hanya makan makanan yang bergizi dan yang dimasak oleh mama, menerima dan menjalani apa adanya, banyak2 bersyukur, dan banyak memberi kepada orang lain. gak heran si mister kumis alergi sama mol. dengan kealergiannya itulah kami jarang sekali pergi ke mol, yang ternyata mengerem banget keinginan ini itu. apakah simple living sama dengan frugal living? menurut saya bisa iya bisa tidak, tapi dengan menjalani gaya hidup yang sederhana dengan sendirinya bisa lebih hemat kan.
saya gak tau tulisan ini akan memiliki kesimpulan apa atau menuju kearah mana, padahal minggu ini juga lagi sibuk. hanya saja ketika saya melihat foto vespa warisan dari bapak yang diparkir dirumah kami dan sudah menemani mister kumis dari sejak masa SMA, saya langsung pengen nulis sesuatu.
#galau #curhat #curhatgalau #liatsaledimanamana #padahallagibokek #pengenhidupsederhana #tapisusah #menjelangakhirtahun #random #randomabis #xixixi
#galau #curhat #curhatgalau #liatsaledimanamana #padahallagibokek #pengenhidupsederhana #tapisusah #menjelangakhirtahun #random #randomabis #xixixi
7 comments:
seus... linknya ga bisa dibuka :)
https://whileinsydney.wordpress.com/
samaaaa, seperti mertuaku :) ah Tiaaa... aku jadi pengen pulang kampung
sukaaa sukaa ama tangganya, dan ubinnya....
btw iyaa yahhh pngn ini itu tuh yg bikin stres ga sik... gw skrg lg mnjalani, what other achieved means i dont have to be the same
bisi sutris yaheeee
Setuju mbak tia... kadang kalo napsu belanja dituruti terus, membuat kita bingung menempatkannya. Akibatnya rumah jadi penuh dan berantakan. Kalo di rumah berantakan malah pengen melarikan diri ke mol dan belanja lagi...akhirnya terjadilah siklus yg tidak sehat itu
mba tyke : iyaah ternyata kmrn masupin link yg salah, sekarang udah bisa ko mba
feni : :') :') :') :')
egah : tah eta gah. sebenernya sih ingin bukan karena liat orang lain cuma ada target2 pribadi yang belom kecapai seperti antara pengen punya dana darurat 12x biaya hidup tapi pengen slesein rumah bah macem2, bener satu2 dulu ajah daaan sabar xixi
mbak tana : iyaahh bahaya sekali laper mata itu yah mbak
Bener banget mba.. stelah berkeluarga ngemol pas wiked ternyata sama banyaknya sama masak seminggu.. hiks
haha iya banget vina, TOSS! :D
Post a Comment