2014 memberikan banyak sekali pelajaran dan pengalaman kepada saya dan si tuan kumis. sungguh suatu tahun yang penuh dengan kejutan juga tantangan. 2014 jugalah titik awal pertama dalam kehidupan kami dimana kami mulai lebih realistis dalam mewujudkan cita2 yang selalu kami bicarakan mulai dari lesehan hik pinggir jalan, diatas boncengan vespa atau disudut kos 10 tahun yang lalu, sewaktu saya juga dia masih idealis, lugu dan penuh mimpi2 yang sama seperti kebanyakan mahasiswa arsitektur pada umumnya.
yaitu punya studio desain sendiri. dirumah yang kami desain dan bangun sendiri.
setelah lulus kuliah dan menghadapi kenyataan kerasnya dunia pekerjaan konstruksi, dibandingkan saya, mr. B lebih serius mengejar cita2nya membangun studio desain. itulah yang selalu saya kagumi darinya, walaupun kliatannya cuek dan slengean tapi dia gigih dan serius kalo menyangkut cita2. selama hampir 4 tahun siang hari dia bekerja sebagai arsitek di konsultan desain, malamnya bekerja lagi menjadi freelance desainer visualisasi atau 3D artist dirumah. menginjak tahun ke 5 berkarir, tepat ketika rumah dua pohon tahap pertama dibangun, dia resign dan resmi menjalankan studio kami. pekerjaannya? masih sama, arsitek dan 3D artist. kemudian mengembangkan diri menjadi kontraktor bangunan sampai ke kontraktor interior dan memiliki workshop juga pekerja.
sungguh suatu kemajuan yang lumayan pesat untuk hitungan waktu hampir 3 tahun. walopun dalam perjalanannya gak selalu dibilang mulus. bekerja dengan berbagai macam bidang membuat si tuan kumis memiliki orang kepercayaan. entah karena terlalu percaya, entah karena masih terbatasnya kemampuan dan skill kerja, entah juga karena akhirnya dia tidak fokus sayangnya orang2 kepercayaannya mulai mengecewakan. singkat cerita di pertengahan tahun 2014 kami harus menutup workshop, memulangkan beberapa pekerja dan memiliki hutang yang cukup besar. tabungan sudah dipastikan ludes, si tuan kumis? masih tegar berdiri walopun saya tahu dia menahan kekecewaan yang lebih besar daripada saya.
saya sendiri tadinya adalah seorang arsitek inhouse disebuah perusahaan BUMN properti di jakarta. saya merasa bekerja dengan speed dan skill yang biasa saja. saya bekerja murni untuk mencari uang bukan mengejar karir karena rekan kerja saya kebanyakan lelaki, saya menganggap langkah mereka lebih lebar daripada perempuan di bidang ini dengan kondisi proyek2 kantor yang tersebar diseluruh indonesia. apalagi setelah punya biyyu, rasanya kalo diomelin sedikit udah mau resign aja. ditambah lagi melihat si tuan kumis yang menikmati banget waktu2nya bekerja sendiri dan menjadi full desainer, saya iri. melihat kemajuan studio kami waktu itu, saya berencana akan resign dipertengahan tahun 2014. ceritanya mau membantu mr. B mengembangkan studio kami. tapi sayangnya (atau untungnya?) sebelum saya resmi mengajukan surat resign, kami sudah dilanda kebangkrutan. logika saya berbicara jelas tidak mungkin resign di saat itu. justru dengan keadaan saya yang bekerja dengan status pegawai tetap, saya bisa mengajukan pinjaman ke koperasi tempat saya bekerja untuk melunasi hutang2 yang ada diluar.
tanpa disangka dipertengahan tahun 2014 itu jugalah saya mendapatkan kesempatan promosi jabatan yang membuat gaji saya naik 2 kali lipat dari sebelumnya dengan waktu kerja yang jauuuuh lebih fleksibel dari sebelumnya. saya bebas menentukan jadwal ke proyek saya di bali, mengunjungi galeri2 desain untuk berburu perlengkapan interior namun tetap mengurus segala tetek bengek gambar dan teknis pelaksanaan bangunan. subhanalloh yah rencana Alloh itu. ketika Dia menutup pintu yang satu secara bersamaan Dia membukakan pintu yang lain.
saat ini mr. B sedang sibuk dengan pekerjaannya lagi sebagai desainer visualisasi. kejadian kemarin membuat dia lebih fokus dan tau apa yang akan dia lakukan 10 tahun lagi dengan studionya. saya sendiri belum tahu mau ngapain 10 tahun lagi, cita2 saya masih sama, bekerja di studio sendiri bersama dia yang sangat sangat saya sayangi itu. saat ini belum tercapai karena saya tidak mau mengejar passion tapi belum merdeka secara finansial. tapi dengan keadaan rumah dua pohon tahap 2 yang hampir selesai dibangun, dengan biyyu yang sehat dan dengan calon anggota keluarga kami yang ada didalam perut saya, rasanya saya sangat bersyukur dan bahagia bisa menutup tahun ini dengan baik.
ditahun ini pula saya dan dia sudah memotong ranting2 yang jelek atau koneksi orang2 yang tidak baik untuk kami. itulah mengapa tahun 2014 sangat berarti sehingga saya menyempatkan diri membuat tulisan seperti ini. semoga di tahun 2015 bisa lebih baik lagi, kami berdua bisa lebih bijak dan lebih kuat dalam menghadapi kejutan dan tantangan didepan. semoga! dan selamat tahun baru! :)
saya dan si tuan kumis (waktu belum berkumis)
di pantai parangtritis, 9 tahun yang lalu, waktu masih lugu dan penuh mimpi